JAKARTA, KOMPAS.com -Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menolak keputusan Dewan Pengupahan Nasional, serta Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang hanya menambah empat komponen kebutuhan hidup layak (KHL) bagi perhitungan upah minimum regional (UMR) buruh tahun depan. Dengan penambahan empat komponen KHL tersebut, UMR tahun 2013 diperkirakan hanya bertambah sekitar Rp 15.000- Rp 20.000. "Coba saja hitung berapa kalau cuma tambah empat komponen KHL, yang hanya untuk pembelian ikat pinggang, kaos kaki, deodoran dan setrika. Berarti,, itu kan cuma Rp 20. 000," tandas Presiden KSPI Said Iqbal, semalam kepada Kompas di Jakarta. Menurut Said, dengan penambahan empat komponen itu, UMR di daerah padat industri tidak akan mengalami kenaikan secara signifikan. "Padahal, aksi buruh yang pernah terjadi dengan menutup jalan tol di daerah industri yang padat seperti di Bekasi adalah karena UMR tidak mau dinaikkan," kata Said. Ia mengatakan, Indonesia negara kaya dengan Produk Domestik Bruto (PDB) nomor 17 di dunia. Namun, rata-rata UMR Indonesia hanya 120 dollar Amerika Serikat per bulan. "Upah sebesar itu sangat rendah di dunia atau nomor 68 dari 190 negara. Ini berarti pemerintah dan pengusaha Indonesia selama 30 tahun menganut kebijakan upah murah yang selamanya akan memiskinkan buruh," jelasnya.
No comments:
Post a Comment